Analisis Kajian Metodologis atas Kitab Tafsir Lathaif al-Isyarat Karya Imam al-Qusyairi
DOI:
https://doi.org/10.15575/jis.v3i1.23774Keywords:
keadilan, penafsiran Al-Qur’an, metode tahlili, pekerjaan akal, ide kreatifAbstract
Adanya tafsir lathaif al-Isyarat merupakan bentuk dari mendamaikan ilmu syariat dan hakikat dengan tujuan memberikan pemahaman bahwa tidak terjadi kontradiktif antara hakikat dan syariat. Dan pada intinya setiap karya tafsir tidak akan pernah lepas dari latar belakang mufassir sendiri. Penelitian ini termasuk kajian kepustakaan dengan rujukan primer dan sekunder yaitu tafsir lathaif al-Isyarat sebagai rujukan primer, sedangkan rujukan sekunder menggunakan buku, jurnal yang terfokus pada aspek metodologis. Tujuan dari adanya penelitian ini untuk mengeksplorasi penafsiran Al-Qusyairi terhadap Lataif Al-Isyarat dan metode khusus yang dipakainya dalam penafsiran tersebut. Kajian hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa Al-Qusyairi adalah seorang sufi yang berupaya menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan menggunakan konsep tasawuf, serta bahasa sastra untuk mengenalkan pembaca pada perasaan jiwa sufi. Urgensinya untuk membela tasawuf pada masa Sultan Thaghral. Kedua, dari segi metode yang dikenalkan menggunakan metode tahlili yang merupakan analisis untuk menjelaskan kandungan ayat Alquran dari berbagai aspek tasawufnya. Kemudian dari segi sumber yaitu bi al-Ra’yi, adapun isyarat akal yang dicantumkan dalam tafsirnya tidak secara murni pekerjaan akal, tetapi supaya isyarat tersebut dihasilkan untuk tidak menjauh dari nas Al-Qur'an. Dari segi corak adalah sufi dengan memiliki ide kreatif mempertemukan tasawuf dan psikologi dengan simbol sastra dan menerapkan konsep maqamat serta ahwal. Ketiga, komentar ulama bahwa tafsir ini tidak mengunggulkan hakikat dari pada syariat, begitu juga dengan sebaliknya, maka dari itu lathaif al-isyarat hadir sebagai perkataan yang benar tentang tasawuf dengan menjunjung tinggi keadilan dan memerangi kebid’ahan.References
Adz-Dzahabiy, M. H. (n.d.). at-Tafsir wa al-Mufasirun. Dar al-Hadits.
Adz-Zahabi, M. H. (2005). At-tafsir wa al-mufassirun. Dar al-Hadits.
Aji, M. H., Hilmi, M. Z., & Rahman, M. T. (2021). The Living Qur’an as a Research Object and Methodology in the Qur’anic Studies. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(1), 78–84.
Al-‘Ak, K. ‘Abd al-R. (1986). Usul al-Tafsir wa Qawa’iduhu. Dar al-Nafa’is.
Al-Andalusi, A. H. (1993). TafsÄ«r Baḥr Al-Muḥīá¹. DÄr al-Kutub Al’Ilmiyyah.
Al-Farmawi, A. H. (1977). Al-Bidâyah Fî At-Tafsîr Al-Maudhû’î. Maktabah Al-Hadharah Al-Arabiyah.
Al-Qusyairi. (n.d.). LathÄif al-IsyÄrÄt. In tahqiq Ibrahim Baisuniy. Hai’ah al-Mishriyyah.
Al-Qusyairi, M. Z., & Abd Hamid, A. (1989). ar-Risalah al-Qusyairiyah. In Beirut: Darul Khair.
Al-Taftazani, A. W. al-G., & al-Wafa’al, A. (1985). Sufi dari Zaman ke Zaman. Bandung: Penerbit Pustaka, Translation.
Albar, A. (2015). Efistemologi Tafsir Sufi Studi terhadap Tafsir al Sulami dan al Qusyairi. Pascasarjana UIN Jakarta.
Asfar, K. (2020). Tafsir Sufistik (Al-Isyari) Perspektif Teoretis. Al-Wajid: Jurnal Ilmu Al-Quran Dan Tafsir, 1(1).
Ath-Thabari, I. J. (1988). Tarikh al-Umam Wa al-Mulk. Mesir: Mathba’ah al-Husainiyah.
Baidan, N. (2012). Metodologi penafsiran al-Quran. Pustaka Pelajar.
Burchardt, T. (1994). Mengenal Ajaran Tasawuf, terj. Bachtiar Effendi Dan Azyumardi Azra, Jakarta: Pustaka Firdaus.
Faruq, U. (2007). Risalah Qusyairiyah, Sumber Kajian Ilmu Tasawuf. Pustaka Amani.
Ganima, A. W. al. (2008). Tasawuf Islam, terj. Subkhan Ansori. Gaya Media Pratama.
Ghazali, A. (2000). Jawahir al Quran (D. al A. al Jadilah (ed.)).
Kamal, N. A., & Munawwaroh, S. M. (2021). Metode Tafsir Lathaif Al-Isyarat Karya Imam Al-Qusyairi. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, Vol 1, No 1, 2021, 40.
Mahmud, M. al-H. (1978). Manahij al-mufassirin. Beirut, Dar Al-Kitab Al-Lubnaniy.
Maulana, L. (2018). Studi Tafsir Sufi (Tafsir Lathaif al Isyarat Imam al Qusyairi). Hermeneutik; Jurnal Ilmu Al Quran Dan Tafsir, 12(1), 10.
Muhibudin, I. (2018). Tafsir Ayat-Ayat Sufistik (Studi Komparatif Tafsir Al-Qusyairi Dan Al-Jailani).
Mulyana, S. M. (2021). Tafsir Esoterik Kisah HÅ«d Dalam al-Qur’an (Studi Terhadap Laá¹Äif al-IsyÄrÄt ‘Abd al-KarÄ«m al-Qusyairi). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Naryono, S. (2019). Tafsir Isyari Tentang Ayat-Ayat Tasybih Menurut Abd Al-Karim A-Qusyairi Dalam Kitab Lathaif Al-Isyarat. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Qodrat, A. (2016). Nuansa Tasawuf dalam Tafsir Mafatih al Ghaib Karya Fakhr al Din al Razi, Bekasi. Nahl.
Qusyairi, A. K. bin H. (1981). Lataif al-Isyarat. Haiah Al-Misriyyah Al-A’mmah Lil Kitab.
Rabbani. (2004). Aliran dan Sekte. Sahara Publiher.
Rahman, M. T. (2016). RASIONALITAS SEBAGAI BASIS TAFSIR TEKSTUAL (Kajian atas Pemikiran Muhammad Asad). Al-Bayan, 1(1), 63–70.
Rahman, M. T. (2021). Sosiologi Islam. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Shihab, M. Q. (2007). Membumikan al-Qur’an. Mizan.
Sholihin, M. (2003). Tokoh-Tokoh Sufi. Pustaka Setia.
Suryadilaga, M. A. (2005). Metodologi Ilmu Tafsir. TERAS.
Wendri, N. (2007). Penafsiran Simbolik Al Qusyairi dalam Lathaif al Isyarat. Jurnal Studi Al Quran, 281.
Zarqani, A. (1996). Manahi al Irfan fi Ulum al Quran. Dar al Fiqr.
Zulaeha, E., & Dikron, M. (2020). Qira’at Abu ‘Amr Dan Validitasnya. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).