Analisis Semantik terhadap Konsep Al-Falah di dalam Al-Qur'an
DOI:
https://doi.org/10.15575/jis.v2i4.19214Keywords:
makna kebahagiaan, Toshihiko Izutsu, tafsir Al-Qur’an, tafsir tematik, pandangan duniaAbstract
Fenomena kemunduran umat Islam saat dibandingkan dengan orang Barat pada era ini menjadi sebab dilakukannya penelitian ini. Al-Qur’an mengidentikkan orang Islam dengan kesuksesan di dunia dan akhirat, sedangkan orang non-muslim diidentikkan dengan kerugian. Sehingga terlihat telah terjadi paradoks antara Al-Qur’an dan realita, maka menjadi penting mengkaji konsep kesuksesan dalam Al-Qur’an yang tertuang dalam kata Al-Falah dan derivasinya. Al-Falah akan dianalisis dengan semantik ensiklopedik yang merupakan gabungan antara Tafsir Maudhu’i dan semantik Al-Qur’an versi Toshihiko Izutsu. Secara metodologis, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif karena data yang dikumpulkan dan dikaji adalah data-data yang sifatnya pustaka. Data-data tersebut, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang aplikasinya diterapkan dengan menggunakan teknik analisis konten. Temuan dalam penelitian ini antara lain, makna dasar Al-Falah adalah kesuksesan duniawi dan ukhrawi yang diperoleh melalui proses yang relatif konsisten dan karakteristiknya relatif bertahan lama. Sedangkan makna relasional Al-Falah pra-Islam adalah kesuksesan menyenangkan hati di dunia yang diperoleh dengan usaha sungguh-sungguh dan makna relasional term Al-Falah setelah Al-Qur’an turun adalah kesuksesan mendekatkan diri pada Allah di dunia dan akhirat dengan usaha yang sesuai dan layak. Konsep Al-Falah dapat diaplikasikan sebagai salah satu dasar bagi seorang muslim untuk menyikapi fenomena kemunduran umat Islam dari orang Barat saat ini. Dengan memahami konsep Al-Falah akan membawa seseorang mengenal identitas hamba dan Tuhan serta bagaimana seharusnya bentuk hubungan antara keduanya di dunia. Penelitian ini menemukan, konsep Al-Falah di dalam Al-Qur’an berdiri atas tiga dasar yaitu, proses yang sesuai, tujuan yang tepat, dan pemahaman yang mendalam. Konsep Al-Falah ini berbeda dengan konsep kesuksesan pada umumnya karena dalam konsep ini, kesuksesan di dunia adalah sebuah proses dan bukannya hasil dari sebuah proses. Sedangkan, kesuksesan di akhirat adalah hasil atau kelanjutan dari kesuksesan di dunia.References
‘Udah, U. K. A. (1985). Al-Tathowwur Al-Dalaliy Baina Lughah Al-Syi’ri Al-Jahiliy wa Lughah Al-Qur’an Al-Karim. Jordan: Maktabah Al-Mannar.
A., A.-‘Askari. (1412). Mu’jam Al-Furuq Al-Lughawiyah: Al-Furuq Al-Lughawiyah bi Tartib wa Ziyadah. Qom: Mu’assasah Al-Nasyr Al-Islamiy Al-Tabi’ah li Jama’atil Mudarrisin.
AbÄ« al-Ḥusayn Aḥmad bin FÄris bin ZakariyyÄ. (n.d.). Mu’jam al-MaqÄyis fÄ«al-Lughah. BeirÅ«t: DÄral-Fikr.
Al-Aá¹£fahÄnÄ«, A.-R. (n.d.). al-MufradÄt fÄ« GharÄ«bal-Qur’Än. BeirÅ«t: DÄral-Ma’rifah.
Al-Asfahani, R. (n.d.). Mu’jam Mufrada>t al-Fa>z al-Qur’a>n. Beirut: Dar al-Fikr.
Al-FarmÄwi, A. H. (1977). Al-BidÄyah fÄ« at-TafsÄ«r al-Mawá¸Å«â€™Ä« (2nd ed.). Ghiza: al-Mathba’ah al-Hadarah al-‘Arabiyyah.
Al-Mu’ibad, M. J. (1965). Diwan ‘Adiy bin Zaid Al-‘Ibadi. Baghdad: Syirkah Darul Jumhuriyah li Al-Nusyur wa Al-Thob’i.
Alkhateeb, F. (2014). Sejarah Islam Yang Hilang Menelusuri Kembali Kejayaan Muslim pada Masa Lalu (M. Wijanarko, ed.). Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Azima, F. (2017). Semantik Al-Qur’an (Sebuah Metode Penafsiran. Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, 1.
Darmawan, D., Riyani, I., & Husaini, Y. M. (2020). Desain Analisis Semantik Al-Qur’an Model Ensiklopedik: Kritik atas Model Semantik Toshihiko Izutsu. Al-Quds: Jurnal Studi Alqur’an Dan Hadis, 4(2).
Dhuha Abdul, J.M. & Burhanudin, N. (2012). Ensiklopedia Makna Al-Qur’an Syarah Alfaazhul Qur’an. Bandung: Fitrah Rabbani.
Faidhullah, I. Z. (n.d.). Fathurrahman li Thalibat Ayi Al-Qur’an. Indonesia: Maktabah Dahlan.
Francis, E. P. (1994). Muhammad and The Origins of Islam. Albanya: State University of New York Press.
Ibrahim, M. A. F. (1119). Diwan Al-Nabighah Al-Dzibyani. Qohirah: Darul Ma’arif.
Izutsu, T. (2002). God And Man in The Qur’an. Tokyo: Keio University Press.
Kahi>r, I. (n.d.). Al-Qur’an al-Adzhi>m. Da>r li Nshr,.
Manz}u>r, I. (n.d.). Lisa>n al-‘Arabiyya (3rd ed.).
Sahabuddin. (2007). Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosa Kata (Sahabuddin, ed.). Jakarta: Lentera Hati.
Sahidah, A. (2018). God, Man, and Nature. Yogyakarta: IRCiSoD.
Samsu. (2017). Metode Penelitian: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method, serta Research & Development). Jambi: Pusaka.
Suwaed, M. (2015). Historical Dictionary of The Bedouins. London.
Tabari, I. J. (2000). Jami’ al-Bayan fi tafsir ayi Alquran 1 ed. (14th ed.). Beirut: Muassasah al-Risalah.
Taufik, A., Huda, M. D., & Maunah, B. (2005). Sejarah pemikiran dan tokoh modernisme Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Yusuf, M. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.
Zaidan, I. (2012). Nawadir Al-‘Isyaq. al-Qahirah: Mu’assasah Hindawiy li Al-Ta’lim wa Al-Tsaqofah.
Zakariyya, A. al-H. A. bin F. bin. (n.d.). Mu’jam MaqÄyis al-Lughah. Beirut: Dar al-Fikr.
Zuchdi, D. & Afifah, W. (2019). Analisis Konten, Etnografi & Grounded Theory, dan Hermeneutika dalam Penelitian. Jakarta: Bumi Askara.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).