Analisis Fatwa MUI Tentang Pelarangan Dan Penyesatan Kepada Kelompok Ahmadiyah di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.15575/jis.v2i3.19213Keywords:
hak asasi manusia, persekusi sosial, diskriminasi, muslim minoritas, pluralisme agamaAbstract
Hadirnya gerakan keagamaan kelompok Ahmadiyah di Indonesia menjadi sebuah kajian yang menarik untuk dikaji karena terjadinya pro dan kontra dikalangan umat muslim Indonesia. Pelbagai ketidakterpenuhan hak asasi manusia jemaat ahmadiyah menjadi polemik dan memberi ruang yang menakutkan. Diskriminasi danpersekusi dilakukan beberapa kelompok organisasi masyarakat islam lainnya. Ditambah fatwa MUI yang mendorong ternilainya jemaat Ahmadiyah menjadi sesat dan dilarang kehadirannya di Indonesia. Pelarangan dan penyesatan jemaat Ahmadiyah di Indonesia membuat stigma buruk dimasyarakat. Ahmadiyah memahami bahwa ajaran modernisasi yang dibawa ke Indonesia menjadi bantuan untuk umat muslim. Hingga saat ini jemaat Ahmadiyah dengan masyarakay muslim lainnya masih memiliki hubungan yang kurang baik. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui fatwa MUI yang melakukan pelarangan dan penyesatan kepada kelompok Ahmadiyah di Indonesia.References
A.G., H., & dkk. (2000). Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa. EGC.
Abdullah, M., Ishak, A. P., & Ali, A. K. (2019). Pengaruh Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad dalam tafsiran Al-Quran dan penyebaran ajaran Qadiani di Sumatera, Indonesia (Influence of Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad in Quranic Interpretation and Spreading of Qadiani Teaching in Sumatera, Indonesia). Journal of Al-Tamaddun, 14(2), 9–23.
Arauf, M. A. (2022). Become Recognized Minority in a Multicultural Society: An-Naim’s Theory in Responding to Ahmadiyyah Cases in Indonesia. International Journal of Social Science and Religion (IJSSR), 109–132.
As’ad, M. (2009). Ahmadiyah and the freedom of religion in Indonesia. Journal of Indonesian Islam, 3(2), 390–413. https://doi.org/10.15642/JIIS.2009.3.2.390-413
Azis, A. (2016). Pendidikan Humanis dan Inklusif. Munzir, 9(1), 1–11.
Burhani, A. N. (2016). Fundamentalism and religious dissent: the LPPI’s mission to eradicate the Ahmadiyya in Indonesia. Indonesia and The Malay World, 44(129).
Fitra, M. dan L. (2017). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas, & Studi Kasus. CV. Jejak.
Fogg, K. W. (2019). Indonesian Islamic socialism and its South Asian roots. Modern Asian Studies, 53(6), 1736–1761.
Halili. (2016). Politik Harapan Minim Pembuktian: Laporan Kondisi Kebebasan Beragama/ Berkeyakinan di Indonesia. Pustaka Masyarakat Setara.
Halimatusa’diah. (2017). Dari Prasangka Hingga Diskriminasi: Menyoal Stigma Sesat dan Kekerasan Terhadap Ahmadiyah dalam Perspektif Komunikasi. Jurnal Avant Garde, 5(1).
Mohammad, I., & Didik, P. (2019). The Dialogue between Qadian Ahmadiyya and Persatuan Islam in 1933. Advance in Social Science, Education and Humanities Research, 302.
Mudzakkir, A. (2011). Minoriitisasi Ahmadiyah di Indonesia (XXXVII). Masyarakat Indonesia.
Nasution, K. (2008). Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI): On Ahmadiyah. Millah, 7(2), 1–18. https://doi.org/10.20885/millah.vol7.iss2.eng.art7
Putri, T. A., Nulhaqim, S. A., & Fedryansyah, M. (2021). Analisa Konflik Ahmadiyah Di Sukabumi Dalam Peberitaan Media Massa Rentang Tahun 2008-2020. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 3(2), 189.
Rahman, M. T., & Setia, P. (2021). Pluralism in the Light of Islam. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15575/jis.v1i2.12269
Ropi, I. (2010). Islamism, government regulation, and the Ahmadiyah controversies in Indonesia. Al-Jami’ah, 48(2), 281–320. https://doi.org/10.14421/ajis.2010.482.281-320
Saefullah, C. (2016). Ahmadiyah : Perdebatan Teologis dan Masa Depan Dakwah. ANIDA: Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah, 15(2).
Sajari, D. (2015). Fatwa Mui Tentang Aliran Sesat Di Indonesia (1976-2010). MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 39(1), 44–62. https://doi.org/10.30821/miqot.v39i1.38
Suharmoko. (2017). Ajaran dan Baiat Ahmadiyah yang dianggap menyimpang. TASAMUH: Jurnal Studi Islam, 9(1).
Taher, A. P. (2017). Intoleransi Terulang Kembali, Jemaah Ahmadiyah Direpresi Lagi. Tirto.Id.
Wahyudi, C. (2015). Peminggiran Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Penyesuaian Tindakan Sosialnya. Indo-Islamika, 2(2).
Yosarie, I., Insiyah, S., & Buntara, S. A. (2021). INKLUSI Jemaat Ahmadiyah Indonesia DALAM KEINDONESIAAN. Pustaka Masyarakat Setara.
Zazuli, M. (2019). Sejarah Agama Manusia. Narasi.
Zulkarnaen. (2005). Gerakan Ahmadiyah Indonesia. LkiS.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).